Waspada dengan produk palsu.
Saat ini sudah banyak kita dengar bahkan kita saksikan sendiri bagaimana produk palsu sangat marak beredar di pasaran. Tak jarang kita temukan di pasar tradisional bahkan pasar swalayan pun turut andil dalam penjualan produk palsu yang membahayakan bagi para konsumen.
Di jaman era globalisasi ini, harga-harga kebutuhan pokok melambung naik dengan kenaikan harga tersebut banyak sekali oknum nakal yang membuat produk-produk palsu dengan harga murah/terjangkau agar para konsumen lebih tertarik. Kita sebagai konsumen harus cerdas dan teliti untuk membeli produk yang berkualitas, jangan mudah tertipu oleh harga yang di pasarkan karena harga murah belum tentu kualitas terjangkau.
Tak di pungkiri, Indonesia memang salah satu negara pemasok produk palsu dan pembuat produk palsu itu sendiri. Bila yang melakukan pembajakan memiliki motif ekonomi dibaliknya, tidak lagi karena motif kesadaran, melainkan keserakahan. Dan akhirnya jauh juga dari konteks perjuangan, lebih dekat dengan keuntungan pribadi. Saya pun sangat kecewa dengan tingkah polah para pembajak ini yang adalah para produsen dan pengedar barang-barang palsu di pasaran.
Kita tidak pernah tahu ada berapa trilyun Rupiah, pemerintah dan perusahaan yang bersangkutan di rugikan, akibat ulah para pembajak-pembajak tersebut.
Dampak dari peredaran produk palsu yang saat ini beredar adalah para konsumen, perusahaan, dan pemerintah. Dengan adanya kasus pembajakan/pemalsuan konsumen jadi merasa was-was akan beredarnya produk palsu, mereka pun sulit bagaimana membedakan produk yg asli dan yang palsu. Dengan ketidak nyamanan konsumen produk yang dipasarkan pun akhirnya tidak laku untuk di konsumsi oleh masyarakat.
Berikut adalah cara bagaimana membedakan produk palsu dan produk asli:
• Produk palsu sudah bisa dipastikan harganya 2x lipat lebih murah dari harga aslinya.
• Produk palsu tidak ada label ijin dari lembaga-lembaga khusus.
• Produk asli akan mencantumkan tanggal kadaluarsa (bagi produk jenis makanan).
• Produk asli jauh lebih terlihat berkualitas dibandingkan dengan produk palsu.
• Produk asli tidak di perjual belikan di sembarang tempat.
Para pengedar/pembuat produk-produk palsu tersebut biasanya mempunyai koneksi langsung dengan para distributor.
Oleh karena itu kita sebagai konsumen harus teliti apakah penjual tersebut menjual barang-barang yang langsung turun dari produsen secara resmi. Saya cukup prihatin dengan dampak negatif dari peredaran produk palsu di Indonesia. Apalagi secara nilai kerugian jumlahnya meningkat tiap tahun. Untuk itu, sebaiknya pemerintah lebih memperketat penjaringan produk palsu bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar